
Perbuatan aniaya atau biasa juga disebut zalim, merupakan perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah Ta’ala. Aniaya dan zalim adalah salah satu dosa besar yang dilakukan oleh seorang manusia tanpa hak dan melampaui batas terhadap orang lain, dan para pelaku aniaya dan zalim kelak di akhirat akan memperoleh azab yang sangat pedih.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Sesungguhnya dosa besar itu atas orang-orang yang telah berbuat zalim kepada manusia dan telah melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka akan mendapat azab yang pedih”. [QS. Asy-Syura :42]
Perbuatan zalim secara istilah dapat diartikan sebagai berbuat aniaya atau mencelakakan orang lain dengan maksud dan cara yang keluar dari ajaran syariat Islam. Zalim dapat juga didefinisikan sebagai perbuatan terlarang yang tidak sesuai dengan tempatnya. Jadi, zalim atau “menzalimi” baik orang lain maupun diri sendiri dengan tujuan apapun, tidak dibenarkan dalam Islam.
Beberapa contoh perbuatan aniaya dan zalim yang banyak dilakukan oleh umat manusia :
- Ghibah (membicarakan aib orang lain atau saudara sendiri)
- Fitnah (membicarakan sesuatu yang bertentangan dengan fakta)
- Memberi makan keluarga dari uang hasil korupsi, menipu atau mencuri
- Suami yang lalai terhadap istrinya, dan istri yang lalai terhadap suaminya, terkait dengan kewajibannya masing-masing.
- Suka mengadu domba, sombong, gemar berbohong, dan sebagainya
Beberapa contoh perbuatan di atas hanya sebagian kecil saja dari sekian banyak contoh-contoh lain teantang perbuatan zalim, baik zalim terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain. dan semua perbuatan zalim tersebut akan sangat memberatkan serta merugikan kita di akhirat kelak.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula”. [QS. Al Zaljalah: 7-8]
ALLAH Ta’ala Melarang Perbuatan Aniaya dan Zalim
Allah ‘Azza wa Jalla telah banyak memperingatkan manusia tentang ancaman perbuatan aniaya dan zalim. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak pernah luput dari setiap perbuatan hamba-Nya, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. semua itu akan memperoleh ganjarannya masing-masing.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Dan janganlah sekali-kali kamu Wahai (Muhammad) mengira bahwa Allah lengah, lalai, terhadap apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepeda mereka sampai pada hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak. mereka datang bergegas-gegas memenuhi panggilan dengan mengangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip, dan hati mereka kosong. Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang zalim: ”Ya Tuhan kami beri tangguhlah kepada kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan memenuhi seruan-Mu dan akan mengikuti Rasul-rasul-Mu. (Dikatakan kepada mereka): ”Bukankah kamu telah bersumpah dulu (di dunia), bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa?, dan kamu telah berdiam di tempat-tempat kediaman orang-orang yang menganiaya diri mereka sendiri, dan telah nyata bagimu bagaimana Kami telah berbuat kepada mereka dan telah Kami berikan kepadamu beberapa perumpamaan”. [QS. Ibrahim : 42-45]
Dalam ayat di atas telah jelas mengambarkan keadaan manusia yang suka berbuat zalim selama hidupnya di dunia. Ketakutan dalam dirinya saat itu akan membuatnya berdoa kepada Allah Ta’ala agar dapat dikembalikan ke dunia barang sekejap untuk melakukan amal shaleh sebagaimana yang telah diperingatkan oleh para Rasul. Neraka yang telah ditampakkan dengan jelas sungguh membuat semua manusia menyadari semua kesalahan yang pernah ia perbuat dulu sembari berharap ada kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahan itu.
Namun, penyesalan saat itu tidak akan ada gunanya lagi di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebab akhirat adalah alam dan kehidupan yang kekal sebagai balasan bagi setiap hambanya atas apa yang telah ia perbuat selama hidup di dunia. Sehingga, sebagai seorang muslim yang mengaku taat pada perintah Allah Ta’ala, hendaknya kita dapat menjauhi segala bentuk perbuatan keji dan zalim sebagaiaman telah di sebutkan di atas.
ORANG YANG TERZALIMI dan KEUTAMAAN DOANYA
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu di dunia ini. Semua hal yang menurut manusia sulit terjadi, namun bagi Allah Ta’ala hal itu sangatlah mudah.
Sama halnya dengan perkataan buruk. Bahwa sesungguhnya Allah Ta’ala sangat tidak menyukai perkataan buruk, kecuali bagi mereka yang teraniaya atau terzalimi. dan bagi mereka yang terzalimi adalah doa yang terkabulkan.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari rahimahullah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Takutlah kepada doa kaum yang teraniaya, sebab tidak ada hijab antaranya dengan Allah (untuk mengabulkan)”. [HR Bukhari]
Juga dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
“Allah tidak menyukai perbuatan buruk yang diucapkan secara terang-terangan, kecuali oleh orang yang dizalimi. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [QS. An Nisaa : 148].
DOA ORANG TERZALIMI
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Atau siapakah yang memperkenankan (do’a) orang yang dalam kesulitan, apabila ia berdo’a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan, dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi?. Apakah di samping Allah ada ilah (yang lain)?. Amat sedikitlah kamu mengingat-ingat(-Nya).” [QS. An Naml : 62]
Doa yang diucapkan dengan benar dan baik di hadapan Allah ‘Azza wa Jalla akan segera diperkenankan dan dikabulkan sebagaimana janji Allah Ta’ala bagi orang-orang yang terzalimi dan teraniaya.
RENUNGAN
Banyak umat muslim gagal dalam mengartikan makna dari kata teraniaya dan terzalimi ini. Jika ditafsirkan secara sembarangan dan bebas, maka terdapat nuansa dendam di balik doa-doa yang dipanjatkan oleh orang-orang yang terzalimi, yang memang justru banyak yang melakukan ini bukan karena hak, namun lebih karena dendam dan ingin melihat kehancuran orang lain yang pernah menyakitinya atau katakanlah menzalimi dan menganiayanya.
Teraniaya atau terzalimi atau tidak dalam kondisi itu, itu semua tergantung pada perspektif masing-masing individu. sering kita merasa terzalimi dan teraniaya oleh orang lain namun di saat bersamaan kita justru melakukan hal serupa menyakiti orang tersebut dengan mengumbar aibnya ke mana-mana (ghibah).
Perasaan teraniaya atau terzalimi sebaiknya dapat kita olah sedemikian rupa sehingga tidak justru membawa mudharat yang lebih besar dari sebelumnya. Jangan juga sedikit-sedikit sudah merasa tersakiti dan terzalimi padahal hanya persoalan sepele. Sebab hakikinya orang yang terzalimi atau teraniaya adalah orang yang berada dalam keadaan yang tak mampu berbuat apa-apa, ia tak memiliki kekuatan untuk melakukan perlawanan dan melindungi diri ketika ada tekanan atau serangan dari orang lain. Tekanan yang dimaksudkan adalah perbuatan yang merenggut secara sewenang-wenang hak-hak orang lain.
Memang doa orang yang teraniaya dan terzalimi akan lebih cepat dikabulkan oleh Allah Ta’ala dibandingkan dengan doa mereka yang tidak sedang teraniaya atau terzalimi. Hanya saja tidak boleh menjadikan doa tersebut sebagai ajang balas dendam kepada orang lain. Sebab doa orang yang teraniaya dan terzalimi akan sangat sulit untuk tidak dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
(baca juga: Doa bila kita di fitnah yang sangat mujarab)
Wallahu a’lam
Demikian risalah tentang “Doa Orang Teraniaya dan Terzalimi”, semoga bermanfaat. Silakan di share atau dibagikan jika artikel ini dapat membantu saudara-saudara kita yang lain untuk lebih waspada terhadap Doa Orang Teraniaya dan Terzalimi. Semoga Allah Ta’ala menjaga kita semua dari perbuatan yang tergolong sebagai perilaku zalim dan aniaya.
Label : Doa, Aniaya, Zalim, doa orang teraniaya, doa orang terzalimi
Deskripsi : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengingatkan kita semua dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, agar kita semua berhati-hati terhadap doa orang yang teraniaya (terzalimi), sebab tak ada jarak antara ia dan Allah (untuk mengabulkannya).
sumber: Langit Allah
Terdapat banyak lagi Doa-doa yang kita boleh amalkan seperti di bawah.